Total Tayangan Halaman

Minggu, 06 Februari 2011

Solusi antara ISL dan LPI

Sudah lama Persib tidak merasakan
gelar juara semenjak Liga Indonesia I
karena pada saat itu semangat Fair
Play masih sangat tinggi dan wasit-
wasit yang memimpin pertandingan
masih memimpin dengan adil tanpa ada intervensi dari tuan rumah, lain
halnya pada saat ini semenjak klub-
klub yang ada termasuk PSSI sendiri
yang sudah terkontaminasi politik
menjadikan timnya harus menang
dengan segala cara termasuk dengan menyogok wasit oleh tuan
rumah,ataupun menyogok kepada
pihak PSSI sehingga timnya mendapat
keuntungan dalam pengaturan jadwal
seperti yang dilakukan oleh Arema,
atau pinjaman gratis timnas u23 oleh Pelita Jaya (bakri),masìh ingatkah
ketika Persik Kediri dan Persebaya
disekenariokan turun divisi demi
untuk menyelamatkan Pelita
Jaya.Sekarang semua pihak merasa
bingung apakah Persib tetap bertahan di ISL atau pindah ke LPI? tentu
dengan segala keuntungan dan
kerugiannya jika pindah ke LPI
contohnya Psm Persib dan Persema
yang tanpa ampun langsung
dikeluarkan oleh PSSI,Adapun solusi menurut saya pribadi yaitu
mencontoh klub Persebaya sehingga
tidak dikeluarkan dari PSSI karena
Persebaya tetap mengikuti kompetisi
Liga Utama PSSI sedangkan pemain-
pemain utama mereka bermain di Persebaya 1927,Persib bisa
mencontoh saudara kita tersebut
dengan membangun satu klub lagi
untuk LPI dengan nama Persib 1933
dengan diisi pemain-pemain
utama,adapun Persib yg berlaga di ISL diisi dari u23 dan u21,sedangkan
kendala yg harus diperhitungkan
tentu masalah dana karena dengan
mengikuti 2 kompetesi secara
bersamaan akan memerlukan dana
yang sangat besar,oleh karena itu konsorsium harus dengan tegas
memisahkan pengelolaan manajemen
termasuk finansial dan tim
pemasarannya antara Persib dan
Persib 1933 .

1 komentar: